Jakarta, CNN Indonesia

Pusat Perbelanjaan PasarĀ Tanah Abang masih menjadi pilihan masyarakat untuk berbelanja busana untuk Hari Raya Idulfitri, meskipun marak kehadiran toko-toko online.

Pantauan CNNIndonesia.com, sejak Rabu (3/4) pagi ribuan pengunjung memenuhi kawasan Blok A dan B Pasar Tanah Abang, yang merupakan pusat penjualan pakaian pria dan wanita dari anak-anak hingga dewasa.

Pembeli yang terlihat keluar masuk gedung, hampir semuanya menenteng tas belanjaan dengan kapasitas yang besar. Tak jarang beberapa diantaranya juga menggunakan jasa porter untuk membantu membawa hasil belanjanya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini seolah menampik anggapan mengenai penurunan penjualan karena kehadiran toko-toko online di Indonesia beberapa waktu lalu, yang sempat dikeluhkan dan dikritisi oleh para pedagang, khususnya di Pasar Tanah Abang.

Menurut Jimi (32), seorang pedagang perlengkapan ibadah Muslim yang sudah berjualan 15 tahun, tingkat keramaian selama bulan Ramadan ini akan merata di seluruh toko, baik online maupun offline.

“Ya kalau di bulan Ramadan ini ya, di mana aja kita ramai jualan. Mau di TikTok, di langsung,” jelasnya.

Diva (21), penjaga salah satu butik gamis bordir di Blok B Pasar Tanah Abang ini juga beranggapan bahwa kehadiran toko-toko online tidak begitu mempengaruhi tingkat keramaian pengunjung.

“Mau ada online pun kalau misalnya kayak di musim lebaran ini pasti bakal ramai juga, kayak yang kita lihat kan. Ramai dari kemarin. Jadi menurut aku sih enggak ngaruh ya,”

Toko yang dijaga oleh Diva sejak tahun 2015 ini dapat meraup omset hingga Rp100 juta per harinya selama bulan Ramadan. Tak hanya menjual dalam bentuk eceran, tokonya juga melayani pesanan bersifat borongan atau grosiran.

Tak dapat dipungkiri, toko-toko pakaian yang bersifat ‘langsung’ tetap dibutuhkan oleh masyarakat. Kemudahan pembeli untuk dapat melihat sendiri model pakaian yang dijual atau bahkan dicoba terlebih dahulu menjadi salah satu alasan utama mengapa toko-toko offline ini masih ramai dikunjungi.

Hal itu kemudian dibenarkan oleh Anin (19) yang tengah berbelanja pakaian untuk Hari Raya Idulfitri bersama ibu dan adiknya.

“Biar keliatan bahannya kayak mana, ukurannya bisa dicoba di sini,” ujarnya

“Harganya juga enggak jauh beda sama online, model lebih bagusan di online ‘sih karena disini banyaknya gamis ibu-ibu,” tambahnya.

Hal yang sama juga dikatakan oleh Yuli (28). Pembeli asal Meruya, Jakarta Barat ini juga merasa bahwa kehadiran toko online tak dapat menggantikan toko-toko offline karena memiliki kekurangan dan kelebihan.

“Kalau beli online kan kita enggak bisa lihat langsung, nah kalau saya kan ukuran bajunya rada-rada big sized gitu kan, kalau beli online tuh takutnya nanti enggak muat, takutnya malah enggak ke pakai,” pungkas Yuli.

Tak hanya pakaian, bisnis-bisnis musiman lainnya tampak di sekitar. Barang-barang pelengkap seperti aksesoris bros, pin, dan perhiasan-perhiasan lainnya juga tampak ramai pembeli.

Penjual kartu ucapan Idulfitri dan juga jasa porter juga menjadi bisnis yang laris di bulan Ramadan ini. Untuk kartu ucapan sendiri berkisar di harga 10 ribu, dan untuk jasa porter sendiri dibayar dengan nominal yang beragam.

“Tiap Lebaran saja, sebelum Lebaran, ya tergantung Indian sih ya, ramai atau enggak-nya,” jelas Ani (43), penjual kartu ucapan lebaran yang berlapak di depan Gedung Blok B, Pasar Tanah Abang.

(rts/isn)

[Gambas:Video CNN]





Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *